Surabaya (www.pondokpesantren.net) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono hari Rabu (28/1) siang berada di Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah yang terletak di Jl. Kedinding Lor, kawasan Kenjeran, Surabaya. Presiden dan Ibu Negara berada di tengah belasan ribu masyarakat di pelosok utara kota Surabaya itu untuk menghadiri acara Peluncuran Program Bantuan Rehabilitasi Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah dan Pondok Pesantren, serta pemberian beasiswa untuk siswa madrasah ibtidaiyah, madrasah tsanawiyah dan madrasah aliyah se-Indonesia. Kedatangan Presiden SBY dan Ibu Ani beserta disambut kesenian Marawis dan Dzikir.
Perwakilan Pondok Pesantren, Sofyan Sauri, dalam laporannya mengatakan, program pendidikan yang disediakan oleh Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah merupakan program pendidikan yang dirancang untuk menghasilkan generasi intelektual yang berakhlak dalam menghadapi era globalisasi. Saat ini, pondok pesantren yang berada di tengah perkampungan padat penduduk ini menampung sekitar 2.000 orang santri, setengahnya tinggal di kompleks sekitar pesantren.
Menurut Menteri Agama Maftuh Basyuni, pembangunan di bidang pendidikan di tahun 2009, memiliki arti yang sangat penting. Karena di tahun ini, alokasi anggaran dana pendidikan mencapai 20 persen, dan seluruh jajaran pemerintah berkomitmen untuk merealisasikan program Wajib Belajar 9 tahun. "Oleh karena itu, dengan momentum yang sangat penting ini, pemerintah berkomitmen untuk bekerja keras dalam melakukan pembangunan di bidang pendidikan. Kami yakin, dengan program yang terarah, harapan untuk memberikan pendidikan yang bermutu dan terjangkau bagi masyarakat, dapat tercapai," jelasnya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan penyerahan secara simbolis oleh Presiden, kepada Madrasah Ibtidaiyah Az Zahir dari Palembang sebanyak Rp. 276 juta, Madrasah Ibtidaiyah AT-Tauhid dari Surabaya sebesar Rp. 274,5 juta, Madrasah Ibtidaiyah Al-Hamid dari Banjarmasin sebanyak Rp. 276 juta, Madrasah Ibtidaiyah Al-Anshor dari Lombok Tengah sebesar Rp. 276 juta, Madrasah Tsanawiyah Ganrang Batu dari Jeneponto sebesar Rp. 276 juta serta Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah dari Surabaya sebesar Rp. 300 juta.
Presiden SBY juga memberikan beasiswa kepada santri-santri berprestasi. Diantaranya adalah Eva Mahmudah, siswi Madrasah Ibtidaiyah Al-Ghozali Rp. 400.000/tahun, kepada Muhammad Hisyam, siswa Madrasah Tsanawiyah Tahsinul sebesar Rp. 700.000/tahun, serta kepada Az Zahro Nurhati Hayati, siswi Madrasah Aliyah Itayu sebesar Rp. 1.000.000/tahun.
Dengan meningkatnya jumlah anggaran untuk pendidikan dalam APBN di tahun 2009, Presiden SBY berharap agar seluruh anggaran dapat digunakan secara tepat guna dan tepat sasaran untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. "Mari gunakan anggaran itu dengan penuh tanggung jawab, tepat sasaran dengan prioritas yang baik dan jangan ada yang menyimpang. Kalau semua digunakan dengan baik, Insya Allah kualitas pendidikan keagamaan di Indonesia akan terus meningkat dengan baik," jelas Presiden.
Tampak hadir mendampingi Presiden dalam acara tersebut antara lain Mendiknas Bambang Soedibyo, Menkum HAM Andi Mattalatta, Mensesneg Hatta Rajasa, Seskab Sudi Silalahi, Menkominfo M. Nuh, serta dua Jubir Presiden, Andi A. Mallarangeng dan Dino Patti Djalal. (mit) (pip_posted from www.presidensby.info)
sumber: http://www.pondokpesantren.net/ponpren/index.php?option=com_content&task=view&id=190
Menurut Menteri Agama Maftuh Basyuni, pembangunan di bidang pendidikan di tahun 2009, memiliki arti yang sangat penting. Karena di tahun ini, alokasi anggaran dana pendidikan mencapai 20 persen, dan seluruh jajaran pemerintah berkomitmen untuk merealisasikan program Wajib Belajar 9 tahun. "Oleh karena itu, dengan momentum yang sangat penting ini, pemerintah berkomitmen untuk bekerja keras dalam melakukan pembangunan di bidang pendidikan. Kami yakin, dengan program yang terarah, harapan untuk memberikan pendidikan yang bermutu dan terjangkau bagi masyarakat, dapat tercapai," jelasnya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan penyerahan secara simbolis oleh Presiden, kepada Madrasah Ibtidaiyah Az Zahir dari Palembang sebanyak Rp. 276 juta, Madrasah Ibtidaiyah AT-Tauhid dari Surabaya sebesar Rp. 274,5 juta, Madrasah Ibtidaiyah Al-Hamid dari Banjarmasin sebanyak Rp. 276 juta, Madrasah Ibtidaiyah Al-Anshor dari Lombok Tengah sebesar Rp. 276 juta, Madrasah Tsanawiyah Ganrang Batu dari Jeneponto sebesar Rp. 276 juta serta Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah dari Surabaya sebesar Rp. 300 juta.
Presiden SBY juga memberikan beasiswa kepada santri-santri berprestasi. Diantaranya adalah Eva Mahmudah, siswi Madrasah Ibtidaiyah Al-Ghozali Rp. 400.000/tahun, kepada Muhammad Hisyam, siswa Madrasah Tsanawiyah Tahsinul sebesar Rp. 700.000/tahun, serta kepada Az Zahro Nurhati Hayati, siswi Madrasah Aliyah Itayu sebesar Rp. 1.000.000/tahun.
Dengan meningkatnya jumlah anggaran untuk pendidikan dalam APBN di tahun 2009, Presiden SBY berharap agar seluruh anggaran dapat digunakan secara tepat guna dan tepat sasaran untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. "Mari gunakan anggaran itu dengan penuh tanggung jawab, tepat sasaran dengan prioritas yang baik dan jangan ada yang menyimpang. Kalau semua digunakan dengan baik, Insya Allah kualitas pendidikan keagamaan di Indonesia akan terus meningkat dengan baik," jelas Presiden.
Tampak hadir mendampingi Presiden dalam acara tersebut antara lain Mendiknas Bambang Soedibyo, Menkum HAM Andi Mattalatta, Mensesneg Hatta Rajasa, Seskab Sudi Silalahi, Menkominfo M. Nuh, serta dua Jubir Presiden, Andi A. Mallarangeng dan Dino Patti Djalal. (mit) (pip_posted from www.presidensby.info)
sumber: http://www.pondokpesantren.net/ponpren/index.php?option=com_content&task=view&id=190
No comments:
Post a Comment